Thursday, March 17, 2011

Suara Dalam Sepi




Aku melupakan diri. Membiarkan detik yang berdetak menghantam sanubari. Ketika kusadari engkaulah naungan tempatku berdiri hingga tergurat seribu kisah dalam jejak tapak kaki. Sungguh ku ingin tetap disini..

Demi semua keheningan ini, tak sedikitpun kakiku bergerak. Izinkan aku memandangmu sekali lagi, sebelum tiba saatnya kita melepaskan jemari. Dan demi tangisku yang tak dapat kau bendung lagi, aku ingin tetap disini. Sampai aku terlelap dalam tidur tanpa mimpi, engkau masih menuangkan segelas air. Berbicara seolah aku akan menjawab, tak tahukah kau bahwa hari itu aku mendengar puisimu? aku mendengar tangis dan rintihan hatimu..

Seandainya aku masih dapat mendengarmu malam ini, kan kukembalikan segalaku pada akhirmu. Peluk aku, aku mohon, kan kusujudkan raga ini di kakimu, dengarlah ...

1 comment:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search